Rabu, 15 Mei 2013



PERATURAN PEMERINTAH No.32 tahun 2013 (Standar Nasional Pendidikan) : Ujian Nasional SD Dihapus!

OPINI | 14 May 2013 | 22:18 Dibaca: 626    Komentar: 2    Nihil

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir13XKbpGZnxDzMy0v_-03IT9QsHsX0OiXEtyQi2oX-E3X-CtZCUl-ARKmFjmb4gufHYPgohyGazf7CWgscD8O2AQGpQ7qRqIMSyZEkD0EfD9N9lT8c-pRoGzSVy3TTQMj8yXCVBeodcs/s320/UN-SD.jpg
[Sumber photo : http://uasbn.blogspot.fr/]
Hari ini saya mendapatkan informasi bahwa Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Unduh PP No.32/2013
Secara cepat saya membaca perbedaan yang mendasar dari peraturan baru tersebut. Akhirnya saya menemukan sebuah perubahan yang (menurut saya) sangat FUNDAMENTAL, yakni DIHAPUS-nya UJIAN NASIOAL (UN) tingkat SEKOLAH DASAR (SD).
Berikut petikan pasal 67, ayat 1a dalam PP No.32 tahun 2013, tsb:
Pasal 67
(1) Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan  Ujian  Nasional yang diikuti  Peserta Didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah, dan jalur  nonformal kesetaraan.
(1a)Ujian  Nasional untuk satuan pendidikan jalur  formal pendidikan dasar sebagaimana dimaksud  pada ayat (1) dikecualikan untuk SD/MI/SDLB.
Hal ini juga disampaikan oleh anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)Teuku Ramli Zakaria ketika dikonfirmasi Media Indonesia, Selasa sore (14/5). (MetroNews)
”Ya, tahun ini UN SD/MI merupakan yang terakhir jadi tidak lagi ada UN tahun depan namun UN SMP dan SMA tetap ada,“ ungkapnya.
Masih menurut Teuku Ramli, payung hukum perubahan PP itu adalah UU Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Penghapusan UN di jenjang SD/MI/SDLB ini sejalan dengan penerapan kurikulum 2013 yang akan diimplementasikan tahun ajaran 2013-2014, mulai Juli mendatang. Sedangkan pertimbangan penghapusan UN SD/MI, kata Teuku, terkait dengan kerangka dasar wajib belajar (Wajar) 9 tahun.
Pengamat pendidikan Romo Baskoro menilai penghapusan UN SD merupakan suatu keharusan sebab ada program wajar 9 tahun dan akan masuk program wajar 12 tahun.
“Kalau kita mau konsisten UN SD memang harus tidak ada sebab akan memotong program wajar. Jadi ditiadakan UN SD bukan hal istimewa. Semestinya UN SMP dan UN SMA pun ditiadakan karena tidak bermanfaat dan tidak mencerdaskan,”kata pembina kolese Kanisius itu.
———–
Kesimpulan awal saya terkait penghapusan UN-SD itu adalah, sebagai berikut :
  1. UN-SD dihapuskan karena berdasarkan kerangka Wajib Belajar 9 tahun, yakni 6 tahun SD dilanjutkan dengan 3 tahun SMP. Artinya, peserta didik tidak memerlukan Ujian Nasional guna melanjutkan jenjang pendidikannya dari SD ke SMP. Bentuk ujian yang dilaksanakan dapat berupa Ujian Sekolah yang disepakati oleh instansi terkait, yakni satuan pendidikan dan pemerintah daerah, tentunya dengan tetap memperhatikan rambu-rambu yang ada.

  2. UN-SD dihapuskan karena sejalan dengan akan diberlakukannya Kurikulum 2013 pada Juli 2013.  Ini seakan mempertegas bahwa, kurikulum 2013 (dengan pro dan kontra nya) akan tetap diberlakukan secara bertahap dan terbatas, sebagaimana yang disampaikan oleh Mendikbud.
Akhirnya, saya mengucapkan selamat, buat para Guru, Siswa dan Orangtua Siswa SD, yang tidak perlu lagi KETAR-KETIR dan “STRESS” secara psikologis karena UN.
Tanpa UN, bukan berarti menurunkan kualitas pendidikan kita (khususnya tingkat SD), namun harusnya memacu semangat belajar siswa dan guru untuk meraih prestasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekali lagi SELAMAT BAPAK/IBU GURU SD…! semoga menyusul PENGHAPUSAN UN SMP dan SMA….Biar tidak ada bedanya anak yang rajin sekolah dengan yang malas sekolah.
Merdeka, bagi bapak /ibu guru karena tidak ada lagi beban mengajar atau target mengajar yang harus diselesaikannya !!!